Ya Allah.... Entah harus mulai dari mana aku menulis
surat cintaku ini. Surat dari seorang hamba yang telah
Engkau ciptakan di bumiMu yang begitu indah. Surat
dari seorang yang tidak tahu balas budi atas semua
kebaikan yang telah diberikan Allah kepadanya. Surat
yang datang dari seorang makhluk yang paling
sempurna menurutMu, berwujud manusia. Semoga
Engkau berkehendak membacanya ya Allah, surat
cinta yang kutujukan padaMu dengan linangan air
mata.
Ya Allah…. Hampir 18 tahun Kau hadirkan aku di
bumiMu ini. Begitu banyak coretan pena yang telah
kutulis di dalam buku catatan harianku. Baik coretan
itu berupa kebaikan maupun keburukan, tentu Engkau
lebih tahu seperti apa diriku ini. Tentu pula malaikat di
kanan dan kiriku tak pernah lengah dengan apa yang
aku lakukan, semua tercatat rapih dalam buku catatan
amalku.
Ya Allah…. Terkadang aku merasa begitu Engkau
sayangi. Bagaimana tidak, seburuk apapun
perlakuanku padaMu, tetapi Engkau tak pernah marah.
Kau tetap sabar menghadapiku. Dengan tatapan kasih
sayang dan kelembutanMu, Kau penuhi segala
kebutuhanku, Kau penuhi semua permintaanku.
Benarlah jika ada ungkapan yang pernah aku dengar
dari orang lain yang mengatakan bahwa kasih
sayangMu kepada makhluk ciptaanMu melebihi kasih
sayang seorang ibu walaupun ada satu juta ibu yang
dikumpulkan di muka bumi ini. Kasih sayangMu selalu
mendahului murkaMu.
Ya Allah…. Maafkan aku jika sering berjalan di muka
bumiMu dengan mata bisa melihat, tetapi buta.
Telinga bisa mendengar, tetapi tuli. Mulut bisa
berbicara, tetapi bisu. Kaki bisa berjalan, tetapi
lumpuh. Dan kami sering merasa paling pintar, tetapi
sesungguhnya bodoh. Kami berjalan bagai mayat
sombong, tertawa terbahak-bahak, tak mengerti untuk
apa hidup di dunia ini. Astaghfirullah.
Ya Allah…. Maafkan aku jika masih sering mengeluh
atas setiap takdir yang Kau tetapkan untukku. Kadang
aku tak mampu membaca rahasiaMu, membaca
maksud yang tersirat atas setiap takdirMu. Aku masih
suka merasa bahwa Kau tak memberikan yang aku
pinta. Padahal seharusnya aku yakin, apapun yang Kau
berikan untukku, apapun yang terjadi dalam hidupku,
semua itu pasti yang terbaik untukku, taka da yang
sia-sia sedikitpun. Tak mungkin Kau mencelakai
hambaMu, seharusnya aku sadar akan hal itu.
Ya Allah…. Maafkan aku jika masih kurang bersyukur
atas setiap nikmat yang Kau berikan. Seringkali
kenikmatakan membutakan mata hatiku. Hingga
tanpa sadar akupun lupa mengucap syukur kepadaMu.
Padahal semua nikmat adalah pemberian dariMu dan
aku pun tahu Kau pernah berjanji, apabila aku
besyukur, Kau akan tambah nikmat itu padaku. Tetapi
kenyataannya aku pun sering tak bersyukur, dan kufur
atas setiap nikmat yang Kau berikan.
Ya Allah…. Engkaupun tahu masih sedikit sekali amal
sholehku selama ini. Sudah sedikit, amal sholeh itupun masih kurang sempurna, terkadang masih aku nodai dengan niat-niatan duniawi yang terkadang tak
kusadari. Terkadang ada rasa riya dan ingin dilihat oleh orang lain. Engkau pasti lebih tahu bisikan hatiku.
Mungkin kalaupun amal sholehku dikumpulkan, itupun takkan cukup untuk menutupi dosa-dosa yang telah kuperbuat.
Ya Allah…. Betapa seringnya aku bertaubat, tetapi
tanpa kusadari aku kembali ingkar kepadaMu. Betapa
sering aku memohon ampun, tetapi setelah itupun aku kembali mengotori hatiku. Lagi-lagi Engkaupun lebih tahu daripada diriku sendiri. Bahkan tanpa sadar dosa- dosa itupun aku lakukan dengan kebanggaan.
Astagfirullah.
Ya Allah…. Sahabat-sahabatku, keluargaku, ade-adeku
mungkin menganggapku orang baik. Padahal jika
mereka tahu seberapa hinanya diriku, seberapa
kotornya hati ini, mungkin jangankan mereka mau
mengenalku, menatap wajahku pun mereka tak kan
pernah sudi. Tetapi lagi-lagi Kau tutupi semua aib-
aibku di depan mereka. Kau biarkan aku terlihat baik di depan mereka, padahal sesungguhnya aku hanya
seorang hamba yang hina dihadapaMu.
Ya Allah…. Aku tak tahu sampai kapan Kau izinkan aku
hidup di dunia ini. Semua adalah rahasiaMu. Tetapi ya
Allah, jika aku boleh memohon padaMu, sudilah
kiranya Kau tetap menyangiku hingga kelak kematian
tiba. Mungkin setelah menulis surat inipun, aku akan
melakukan dosa kembali, tetapi satu pintaku ya Allah,
jangan pernah Kau tinggalkan aku sedikitpun,
walaupun aku sering pergi meninggalkanMu. Tegur
aku dengan lembut ya Allah, jika aku mulai jauh
dariMu. Bimbing setiap bisikkan hatiku, setiap lisanku,
dan setiap langkahku agar setia pada jalanMu.
Ya Allah…. Jangan Kau panggil aku sebelum aku bisa
membahagiakan dan membalas kebaikan kedua orang
tuaku. Walaupun aku tahu, apabila aku bisa memberi
dunia dan seisinya kepada mereka, itupun takkan
pernah sebanding dengan pengorbanan yang mereka
lakukan untukku. Tetapi jika Kau berkehendak
memanggil aku sebelum aku bisa membahagiakan
keduanya, maka aku titipkan mereka padaMu.
Bahagiakanlah mereka ya Allah, dunia dan alhirat.
Jadikan setiap kebaikan yang mereka lakukan untukku
sebagai penghapus dosa-dosa mereka. Aku yakin
Engkaulah sebaik-baiknya pemberi balasan.
Ya Allah…. Ada juga orang-orang yang kusayangi
selain orang tua dan keluargaku. Mereka tak satu
darah denganku, mereka tak satu orangtua denganku,
tetapi mereka sangat menyayangiku dan aku pun
menyayangi mereka. Merekalah saudara spiritualku di
jalanMu. Mereka yang mengajariku tentang indahnya
mencintaiMu dan KekasihMu. Mereka yang selalu hadir
saat aku jauh dari orangtua dan keluargaku. Mereka
dengan sabar mau menerima segala kekurangku. Aku
mohon ya Allah, sayangi pula mereka. Bimbing jalan
mereka saat aku tak berada di dekatnya. Kumpulkan
kelak kami di surgaMu sebagaimana Kau kumpulkan
kami di dunia ini.
Ya Allah…. Pintaku yang terakhir, jikalau nanti saat itu
tiba, saat dimana malaikat maut menjemputku,
bimbinglah lisan hamba untuk hanya menyebut
namaMu. Jangan biarkan aku menyebut sesuatu yang
kucintai di dunia ini. Karena aku ingin kembali
kepadaMu, tanpa membawa cinta yang lain selain
cintaku padaMu. Matikan aku khusnul khotimah ya
Allah dan penuhi dadaku dengan rasa rindu berjumpa
denganMu dan kekasihMu. Tak ada yang lebih
kuinginkan kecuali bisa menatap wajahMu dan
memelukMu kelak di surga.
Terimalah semua doaku ya Allah, ampuni segala
dosaku, kasihanilah aku dan sayangi aku hingga di hari aku menutup mata selamanya, kembali kepelukanMu.
Jika Kau tak mau menerimaku, kemana lagi aku harus
kembali? Karena aku berasal dariMu dan kelak akan
kembali kepadaMu.
Sembah Sujudku,
Hamba yang penuh dosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar