Kamis, 28 Maret 2013

munajat Imam Ali Zainal Abidin as

Dikutip dari kitab "Miftah at Thariq - Pembuka Jalan Spiritual Thariqah Hasan wa Husein"
Munajat ini merupakan ajaran dari guru kami Imam Ali Zainal Abidin as, yang termuat didalam kitab “Shahifah Sajjadiyyah.” Munajat ini diajarkan oleh beliau kepada para murid-muridnya yang mengikuti suluk dibawah bimbingan beliau, sehingga doa ini dinamai “Munajat al muridin” yang merupakan bacaan doa bagi para murid dan pengikut thariqah Hasan – Husein. Maulana Syaikh Ghauts al Hasan ra, menganjurkan agar munajat ini dibaca sekurang-kurangnya setiap malam jum’at, setelah selesai melaksanakan dzikir.

Siapapun yang mengharapkan keberhasilan didalam suluk, untuk dapat memperoleh cinta dan keridhaan Allah Ta’ala, hendaknya senantiasa mengamalkan doa ini, dan melaksanakannya didalam bentuk nyata pada perjalanan hidup dan kehidupannya.

Tsumma ilaa hadhrati Maulana Imam Ali Zainal Abidin as, al Fatihah.
Munajatul Muriidin

Bismillahirrahmaanirrahiim
Allahumma Shalli ala Muhammad wa Alihi Muhammad



Maha Suci Engkau yaa Allah .......
Alangkah suramnya jalan bagi mereka yang tidak memperoleh petunjuk
Alangkah terangnya jalan bagi mereka yang Engkau beri petunjuk

Ilahi .......
Bimbinglah kami kepada jalan menuju Mu
Lapangkanlah bagi kami jalan itu
Dekatkanlah bagi kami sesuatu yang sebelumnya jauh
Mudahkanlah bagi kami sesuatu yang sebelumnya berat dan sulit

Ilahi .......
Gabungkanlah kami dengan hamba-hamba Mu
Yang berlari cepat menuju (keridhaan) Mu
Yang senantiasa mengetuk pintu Mu
Yang malam dan siangnya beribadah kepada Mu
Yang bergetar takut karena Kebesaran Mu
Gabungkanlah kami dengan hamba-hamba Mu
Yang Engkau bersihkan tempat minumnya (hati)
Yang Engkau sampaikan pada maksudnya
Yang Engkau penuhi permintaannya
Yang Engkau puaskan hasratnya
Gabungkanlah kami dengan hamba-hamba Mu
Yang Engkau penuhi hatinya dengan cinta Mu
Yang Engkau hilangkan dahaganya dengan kemurnian minuman Mu
Karena Engkau yaa Illahi, mereka memperoleh kenikmatan menyeru Mu
Dari Mu, mereka mencapai puncak cita-citanya

Wahai Dzat Yang Menyambut orang-orang yang menemui Mu
Wahai Dzat Yang kembali kepada mereka dengan melimpahkan karunia Mu
Wahai Dzat Yang mengasihi orang-orang yang lalai mengingat Mu
Wahai Dzat yang mencintai orang-orang yang tertarik kepada pintu Mu

Aku memohon padamu yaa Ilahi .......
Kelompokkanlah kami dengan hamba-hamba yang paling banyak mendapatkan karunia Mu
yang paling tinggi kedudukannya disisi Mu
yang paling besar memperoleh bagian cinta Mu
yang paling utama dalam marifat kepada Mu
Ilahi .......
Untuk Mu saja tercurah himmahku
kepada Mu terpusat hasratku
hanya Engkaulah dambaan hatiku, bukan yang lain.
karena Engkaulah aku tegak terjaga, bukan karena yang lain.
Penyaksian kepada Mu, yang menyejukkan hatiku
Pertemuan dengan Mu, yang menjadi kecintaanku
Engkaulah dambaan hatiku
Cinta Mu tumpuan harapanku
Dengan kasih Mu, rinduku bergelora

Ilahi .......
Ridha Mu yang menjadi tujuanku
Memandang Mu, yang selalu aku perlukan
Mendampingi Mu, yang selalu aku inginkan
Mendekati Mu, yang menjadi puncak permohonanku
Menyebut Mu, yang membuatku damai dan tenteram

Ilahi .......
Disisi Mu, penawar segala deritaku
Engkaulah penyembuh lukaku
Penyejuk dukaku
Penghilang sengsaraku.

Ilahi .......
Jadilah Engkau sahabatku dalam kesunyian
Yang menolongku dari kejahatan diriku
Yang memaafkan ketergelinciranku
Yang menerima taubatku
Yang mengabulkan doaku
Yang melindungi dan menjagaku
Yang membuat kemiskinanku menjadi kekayaan

Jangan putuskan aku dari sisi Mu, jangan jauhkan aku dari Mu
Wahai Engkau nikmat dan surgaku, dunia dan akhiratku.
Wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

Demi haqq Sayyidina al Musthafa Rasulullah Muhammad dan Ahlulbaitnya Alaihimu Shalatu wa Salam, serta demi kehormatan para Syaikh thariqah Hasan – Husein, Kabulkanlah doaku yaa Allah

DO'A KUMAYL

Allahumma shalli ala Muhammad wa alii Muhammad.
Ya Allah,
Aku bermohon pada-Mu,
dengan rahmat-Mu Yang memenuhi segala sesuatu,
dengan kekuasaan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu,
dan karenanya merunduk segala sesuatu,
dengan kemuliaan-Mu yang mengalahkan segala sesuatu,
dengan kekuatan-Mu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu, dengan kebesaran-Mu yang memenuhi segala sesuatu,
dengan kekuasaan-Mu yang mengatasi segala sesuatu,
dengan wajah-Mu yang kekal setelah punah segala sesuatu,
dengan asma-Mu yang memenuhi tonggak segala sesuatu,
dengan ilmu-Mu yang mencakup segala sesuatu,
dengan cahaya wajah-Mu yang menyinari segala sesuatu.

Wahai Nur,
Wahai Yang Mahasuci.
Wahai yang Awal dari segala yang awal.
Wahai Yang Akhir dari segala yang akhir.
Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan.
Ya, Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana.
Ya, Allah,
ampuni dosa-dosaku yang merusak karunia.
Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang menahan do`a.
Ya Allah,
ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bala`.
Ya Allah,
ampunilah dosa yang telah kulakukan
dan segala kesalahan yang telah kukerjakan.


Ya Allah,
aku datang menghampi-Mu dengan zikir-Mu,
aku memohon pertolongan -Mu dengan diri-Mu,
aku bermohon pada-Mu dengan kemurahan-Mu,
dekatkan daku keharibaan-Mu,
sempatkan daku untuk bersyukur pada-Mu,
bimbinglah daku untuk selalu mengingat-Mu.


Ya Allah,
aku bermohon pada-Mu dengan permohonan
hamba yang rendah, hina dan ketakutan, maafkan daku, sayangi daku,
dan jadikan daku ridha dan senang pada pemberian-Mu.


Ya Allah,
aku bermohon pada-Mu,
dengan permohonan orang yang berat keperluannya,
yang ketika kesulitan menyampaikan hajatnya pada-Mu,
yang besar kedambaannya untuk meraih apa yang ada disisi-Mu.


Ya Allah,
Maha besar kekuasaan-Mu, Maha tinggi kedudukan-Mu,
Selalu tersembunyi rencana-Mu,
Selalu tampak kuasa-Mu, selalu tegak kekuatan-Mu,
Selalu berlaku kodrat-Mu, takmungkin lari dari pemerintahan-Mu.


Ya Allah,
tidak kudapatkan pengampun bagi dosaku,
tiada penutup bagi kejelekanku,
tiada yang dapat menggantikan amalku yang jelek dengan kebaikan, melainkan Engkau.
Tiada Tuhan kecuali Engkau.
Maha suci Engkau dengan segala puji-Mu.
Telah aku aniaya diriku, telah berani aku melanggar,
karena kebodohanku, tetapi aku tetap tanteram,
karena bersandar pada sebutan-Mu dan karunia-Mu padaku.


Ya Allah, Pelindungku,
betapa banyak kejelekkan diriku telah Kau tutupi,
betapa banyak malapetaka telah Kau atasi,
betapa banyak rintangan telah Kau singkirkan,
betapa banyak bencana telah Kau tolakkan,
betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku telah Kau sebarkan.


Ya Allah,
besar sudah bencanaku,
berlebihan sudah kejelekan keadaanku,
rendah benar amal-amalku,
berat benar belenggu (kemalasanku).
Angan-angan panjang telah menahan manfaat dari diriku,
dunia dengan tipuannya telah memperdayaku,
dan diriku (telah terpedaya) karena ulahnya,
dan karena kelalaianku.


Wahai Junjunganku,
aku bermohon pada-Mu dengan seluruh kekuasan-Mu,
jangan Kau tutup do`aku, karena kejelekan amal dan perangaiku,
jangan Kau ungkapkan rahasiaku yang tersembunyi
yang telah Engkau ketahui,
Jangan Engkau segerakan siksa padaku karena perbuatan buruk
dan kejelekan yang kulakukan dalam kesendirianku,
karena kebiasaanku melanggar batas, dan kebodohanku,
karena banyaknya nafsuku dan kelalaianku.


Ya Allah,
dengan kemulian-Mu,
sayangi aku dalam segala keadaan, kasihi aku dalam segala perkara.


Ilahi Rabbi,
kepada siapa lagi selain Engkau,
aku memohon dihilangkan kesengsaraanku, dan diperhatikan urusanku.
Ilahi Pelindungku,
Engkau kenakan padaku hukum,
tetapi disitu aku ikuti hawa nafsuku;
aku tidak cukup waspada terhadap tipuan (setan) musuhku,
maka terkecohlah aku lantaran nafsuku,
dan berlakulah ketentuan-Mu atas diriku
ketika kulanggar sebagian batas yang Kau tetapkan bagiku,
dan kubantah sebagian perintah-Mu.
Namun bagi-Mu segala pujiku atas semuanya itu;
Tiada alasan bagiku (menolak) ketentuan yang Kau tetapkan bagiku,
demikian pula hukum dan ujian yang menimpaku.
Aku datang kini menghadap-Mu,


Ya Ilahi …….,
dengan segala kekuranganku,
dengan segala kedurhakaanku (pelanggaranku),
sambil menyampaikan pengakuan dan penyesalanku
dengan hati yang hancur luluh,
memohon ampun dan berserah diri,
dengan rendah hati mengakui segala kenistaanku.
Karena segala cacatku ini,
tiada aku dapatkan tempat melarikan diri,
tiada tempat berlindung untuk menyerahkan urusanku,
selain pada kehendak-Mu untuk menerima pengakuan kesalahanku
dan memasukkan aku pada kesucian kasih-Mu.


Ya Allah,
terimahlah pengakuanku, kasihanilah beratnya kepedihan,
lepaskan aku dari kekuatan belengguku.


Ya Rabbi,
kasihanilah kelemahan tubuhku,
kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku.
Wahai Tuhan yang mula-mula menciptakanku,
menyebutku, mendidikku, memperlakukanku dengan baik, dan memberiku kehidupan,
karena permulaan karunia-Mu, karena Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan,
berilah aku karunia-Mu.


Ya Allah,
Junjungan-ku, Pemelihara-ku,
Apakah Engkau akan menyikasaku dengan api-Mu,
setelah aku mengesakan-Mu,
setelah hatiku tenggelam dalam makrifat-Mu,
setelah lidahku bergetar menyebut-Mu,
setelah jantungku terikat dengan cinta-Mu,
setelah segala ketulusan pengakuan-ku dan permohonan-ku,
seraya tunduk bersimpuh pada rububiah-Mu ?.
Tidak,..Engkau terlalu mulia untuk mencampakkan orang yang engkau ayomi,
atau menjauhkan orang yang Engkau dekatkan,
atau menyisikan orang yang Engkau naungi,
atau menjatuhkan bencana pada orang
yang Engkau cukupi dan Engkau sayangi,


aduhai diriku!,
Junjungan-ku, Tuhan-ku, Pelindung-Ku !,
Apakan Engkau akan melemparkan keneraka wajah-wajah yang tunduk rebah karena kebesarab-Mu,
lidah-lidah yang dengan tulus mengucapkan ke-Esaan-Mu dan dengan pujian mensyukuri nikmat-Mu,
kalbu-kalbu yang dengan sepenuh hati mengakui uluhiah-Mu,
hati nurani yang dipenuhi ilmu tentang Engkau,
sehingga bergetar katakutan,
tubuh-tubuh yang telah biasa tunduk untuk mengabdi-Mu dan dengan merendah memohon ampunan-Mu ? Tidak sedemikian itu persangkaan kami tentang-Mu,
padahal telah diberitakan pada kami tentang keutamaan-Mu.


Wahai pemberi karunia, wahai pemelihara !
Engkau mengetahui kelemahanku
dalam menanggung sedikit dari bencana dan siksa dunia
serta kejelekan yang menimpa penghuninya;
Padahal semua (bencana dan kejelekan) itu singkat masanya, sebentar lalunya, dan pendek usianya.
Maka apakah mungkin aku sanggup menanggung bencana akhirat dan kejelekan hari akhir yang besar,
bencana yang panjang masanya dan kekal menetapnya, serta tidak diringankan bagi orang yang menanggungnya;
sebab semuanya tidak terjadi, kecuali karena murka-Mu, karena balasan-Mu.
Inilah, yang bumi dan langit pun tak sanggup memikulnya.


Wahai Junjungan-Ku,
bagai mana mungkin aku (menanggungnya)?,
padahal aku hamba-Mu yang lemah, rendah, hina, malang, dan papa.
Urusan apalagi kiranya yang akan aku adukan pada-Mu ?
Mestikah aku menangis menjerit, karena kepedihan dan beratnya siksa, atau karena lamanya cobaan ?
SekiranyaEngkau siksa aku beserta musuh-musuh-Mu,
dan Engkau himpunkan aku bersama penerima bencana-Mu,
dan Engkau ceraikan aku dari para kekasih dan kecintaan-Mu, ohh….. seandainya aku.


Ya Ilahi,
Junjungan-ku, Pelindung-ku, Tuhan-ku.
Sekiranya aku dapat bersabar menanggung siksa-Mu,
mana mungkin aku mampu bersabar berpisah dari-Mu ?.
Dan seandainya aku dapat bersabar menahan panas api-Mu,
mana mungkin aku bersabar tidak melihat kemulyaan-Mu ?.
Mana mungkin aku tinggal di neraka, padahal harapanku hanya maaf-Mu !.
Demi kemuliaan-Mu,


wahai Junjungan-Ku, Pelindung-Ku !
Aku bersumpah dengan tulus;
sekiranya Engkau biarkan aku berbicara disana, ditengah penghuninya, aku akan menangis, tangisan mereka yang menyimpan harapan,
aku akan menjerit, jeritan mereka yang memohon pertolongan,
aku akan merintih, rintihan yang kekurangan.
Sungguh, aku akan menyeru-Mu, dimanapun Engkau berada.


Wahai, Pelindung kaum mukminin,
Wahai tujuan harapan kaum arifin,
Wahai lindungan kaum yang memohon perlindungan,
Wahai kekasih kalbu para pencinta kebenaran,
Wahai Tuhan seru sekalian alam.
Maha suci Engkau Ilahi, dengan segala puji-Mu !


Akankah Engkau dengar disana suara hamba muslim
yang terpenjara dengan keingkarannya,
yang merasakan siksanya karena kedurhakaannya,
yang terperosok ke dalam nya karena dosa dan nistanya;
ia merintih pada-Mu dengan mendambakan rahmat-Mu,
ia menyeru-Mu dengan lidah ahli tauhid-Mu,
ia bertawasul pada-Mu dengan rububiah-Mu,


Wahai Pelindung-ku !
Bagaimana mungkin ia kekal dalam siksa,
padahal ia berharap pada kebaikan-Mu yang terdahulu.
Mana mungkin neraka menyakitinya,
padahal ia mendambakan karunia dan kasih-Mu.
Mana mungkin nyalanya membakarnya,
padahal Engkau dengar suaranya dan Engkau lihat tempatnya,
Mana mungkin jilatan api mengurungnya,
padahal Engkau mengetahui kelemahannya.
Mana mungkin ia jatuh bangun didalamnya,
padahal Engkau mengetahui ketulusannya.
Mana mungkin Zabaniyah menghempasnya,
padahal ia memanggil-manggil -Mu : Ya Rabbi … !
Mana mungkin ia mengharapkan karunia kebebasan dari padanya, lalu Engkau meninggalkannya disana,
Tidak, tidak demikian sangkaku pada-Mu.
Tidak mungkin seperti itu perlakuan-Mu terhadap kaum beriman,
melainkan kebaikan dan karunialah yang Engkau berikan.


Dengan yakin aku berani berkata,
kalau bukan karena keputusan-Mu
untuk menyiksa orang yang mengingkari-Mu dan putusan-Mu
untuk mengekalkan disana orang-orang yang melawan-Mu,
tentu Engkau jadikan api seluruhnya sejuk dan damai,
tidak akan ada lagi disitu tempat tinggal
dan menetap bagi siapapun.
Tetapi Maha Kudus nama-nama-Mu,
Engkau telah bersumpah untuk memenuhi neraka dengan orang-orang kafir dari golongan Jin dan Manusia seluruhnya.
Engkau akan mengekalkan disana kaum durhaka.
Engkau dengan segala kemuliaan puji-Mu,
Engkau berkata ,
setelah menyebutkan nikmat yang Engkau berikan
“Apakah orang mukmin seperti orang kafir, sungguh tidak sama mereka itu”.


Ilahi, Junjungan-ku,
Aku memohon pada-Mu,
dengan kodrat yang telah Engkau tentukan,
dengan qadha yang telah Engkau tetapkan dan putuskan,
dan yang telah Engkau tentukan berlaku pada
orang-orang yang dikenai ;


Ampunilah bagi-ku, dimalam ini, disaat ini,
semua nista yang pernah aku kerjakan,
semua dosa yang pernah aku lakukan,
semua kejelekan yang pernah aku rahasiakan,
semua kedunguan yang pernah aku amalkan,
yang aku sembunyikan atau tampakkan,
yang aku tutupi atau yang aku tunjukkan.
Ampunilah semua keburukan
yang telah Engkau suruhkan malaikat mencatatnya.
Mereka yang telah Engkau tugaskan untuk merekam
Segala yang ada padaku,
mereka yang Engkau jadikan saksi-saksi
bersama seluruh anggota badanku,
dan Engkau sendiri mengawal di belakang mereka,
menyaksikan apa yang tersembunyi pada mereka.


Dengan rahmat-Mu, Engkau sembunyikan kejelekan itu
Dengan kerunia-Mu, Engkau menutupinya.
Perbanyaklah bagianku pada setiap kebaikan yang Engkau turunkan, atau setiap karunia yang Engkau limpahkan,
atau setiap keberuntungan yang Engkau sebarkan,
atau setiap rezeki yang Engkau curahkan,
atau setiap dosa yang Engkau ampunkan,
atau setiap kesalahan yang Engkau sembunyikan.


Ya Rabbi … Ya Rabbi … Ya Rabbi…
Ya Ilahi, Junjungan-ku, Pelindung-ku, Pemilik nyawa-ku !
Wahai Dzat yang ditangan-Nya ubun-ubunku !
Wahai yang mengetahui kesengsaraan dan kemalangan-ku !
Wahai yang mengetahui kefakiran dan kepapaan-ku !


Ya Rabbi … Ya Rabbi … Ya Rabbi …
Aku memohon pada-Mu dengan kebenaran dan kesucian-Mu,
dengan keagungan sifat dan Asma`-Mu !
Jadikan waktu-waktu malam dan siang-ku,
dipenuhi dengan zikir pada-Mu,
dihubungkan dengan kebaktian pada-Mu,
diterima amalku disisi-Mu,
sehingga jadilah amal dan wiridku
seluruhnya wirid yang satu,
dan kekalkanlah selalu keadaanku dalam berbakti pada-Mu.


Wahai Dzat yang kepada-Nya aku percayakan diriku !
yang kepada-Nya aku adukan keadaanku !


Ya Rabbi … Ya Rabbi … Ya Rabbi …
Kokohkan anggota badanku untuk berbakti pada-Mu.
Teguhkan tulang-tulangku untuk melaksanakan niatku.
Karuniakan pada-ku kesungguhan untuk bertakwa pada-Mu, kebiasan untuk meneruskan bakti pada-Mu,
sehingga aku bergegas menuju-Mu bersama para pendahulu
dan berlari kearah-Mu bersama orang-orang terkemuka,
merindukan dekat pada-Mu bersama yang merindukan-Mu.
Jadikan daku dekat pada-Mu, dekatnya orang-orang yang ikhlas
dan takut pada-Mu, takutnya orang-orang yang yakin.
Sekarang aku berkumpul dihadirat-Mu bersama kaum mukminin.


Ya Allah !
siapa yang berbaksud buruk padaku, tahanlah dia,
siapa yang memperdayakan-ku, gagalkanlah dia.
Jadikan aku hamba-Mu yang paling baik nasibnya disisi-Mu.
yang paling dekat kedudukannya dengan-Mu,
yang paling istimewa tempatnya didekat-Mu,
Sungguh, semua ini tidak akan tercapai, kecuali dengan karunia-Mu.


Limpahkan padaku kemurahan-Mu,
sayangi aku dengan kebaikan-Mu,
jaga diriku dengan rahmat-Mu,
gerakkan lidah-ku untuk selalu berzikir pada-Mu,
penuhi hatiku supaya selalu mencintai-Mu,
berikan padaku yang terbaik dari ijabah-Mu,
hapuskan bekas kejatuhanku,
Ampuni ketergelinciranku.


Sungguh, telah Engkau wajibkan hamba-hamba-Mu beribadah pada-Mu,
Engkau perintahkan mereka untuk berdo`a pada Mu,
Engkau jaminkan pada mereka ijabah-Mu.
Karena itu, kepada-Mu,


Ya Rabbi,
aku hadapkan wajah-ku, kepada-Mu,
Ya Robbi,
aku ulurkan tangan-ku, demi kebesaran-Mu,
perkenankan do`a-ku,
sampaikan daku pada cita-citaku,
jangan putuskan harapanku akan karunia-Mu,
lindungi aku dari kejahatan Jin dan Manusia
musuh-musuhku.


Wahai yang Maha cepat ridhonya !
Ampunilah orang yang tidak memiliki apapun kecuali do`a,
karena Engkau perbuat apa kehendak-Mu.
Wahai yang namanya adalah obat,
yang zikir-Nya adalah penyembuhan,
yang ketaatan-Nya adalah kekayaan !
Kasihanilah orang yang hartanya hanya harapan,
dan senjatanya hanya tangisan.
Wahai Penabur karunia !
Wahai Penolak bencana !
Wahai Nur,
yang menerangi mereka
yang terhempas dalam kegelapan,


Wahai yang maha tahu tanpa diberi tahu,
sampaikan rahmat-Mu
pada Muhammad dan Keluarga Muhammad.
Lakukan pada-ku apa yang layak bagi-Mu.
Semoga Allah melimpahkan kesejahteraan
pada Rasul-Nya serta para Imam yang mulia dari Keluarganya;
Sampaikan salam pada mereka

wanita yang disebut namanya dalam al-quran

Maryam binti Imran adalah satu-satunya wanita yang namanya disebut dalam al-Quran. Malah nama itu mendapat penghormatan apabila dipilih untuk menamakan satu surah daripada surah-surah al-Quran. Beliau anak tunggal kepada Imran, seorang daripada pemuka-pemuka dan ulama Bani Israil. Ibunya pula saudara ipar kepada Nabi Zakaria a.s.
Sewaktu mengandungkan Maryam, ibunya berdoa: “…Tuhanku, sesungguhnya aku nazarkan kepada-Mu anak yang ada dalam kandunganku ini sebagai muharrar (seorang yang bebas dari segala urusan dunia untuk berkhidmat kepada-Mu semata-mata), maka terimalah nazarku; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Ali-Imran 3:35)

Mengapa hanya nama wanita itu yang dipilih untuk disebut dalam sebuah kitab suci yang dibaca oleh berbilion manusia sehingga ke hari kiamat, hanya Dia Yang Maha Mengetahui. Yang jelas, ia menjadi sebab seorang pendakwah Kristian memeluk Islam!

Dr. Gary Miller merupakan seorang pendakwah Kristian yang sangat aktif serta memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Bible. Beliau meminati matematik dan ilmu logik.

Suatu hari dia bertekad untuk membaca al-Quran bagi mencari kesalahan yang terdapat di dalamnya. Kesalahan itu nanti akan digunakan dalam mendakwah orang Islam agar memeluk Kristian.
Dia beranggapan, kitab yang telah ditulis lebih 14 abad yang lalu itu pastinya mengandungi maklumat-maklumat yang telah ketinggalan zaman, membicarakan tentang padang pasir dan yang berkaitan dengannya.

Namun apa yang ditemui sungguh menakjubkan. Al-Quran mengandungi fakta-fakta sains yang hebat. Lebih menakjubkan, al-Quran tidak langsung menceritakan tentang wanita-wanita yang hidup bersama Muhammad s.a.w. dan sangat rapat dengan baginda seperti Khadijah, Fatimah dan Aisyah. Sebaliknya al-Quran bercerita secara terperinci mengenai bonda Nabi Isa a.s. Al-Quran memuji dan mengiktiraf Maryam sebagai seorang gadis yang terpilih, suci, taat dan beriman kepada Allah serta kitab-kitab-Nya. Hal yang sedemikian tidak terdapat dalam kitab Kristian sendiri. Malah terdapat satu surah diberi nama Maryam. Nama Muhammad s.a.w. sendiri hanya disebut empat kali berbanding nama Isa a.s. yang disebut sebanyak 25 kali.

Selain itu dalam surah Maryam juga mengandungi mukjizat serta fakta yang diperakui ketepatannya oleh sains moden. Dalam ayat 23-26 surah Maryam, Allah s.w.t. telah berfirman (maksudnya):

”(Ketika dia hendak bersalin) maka sakit beranak itu memaksanya (pergi bersandar) ke pangkal sebatang pohon tamar (kurma); dia berkata, ‘Alangkah baiknya kalau aku mati sebelum ini dan menjadilah aku sesuatu yang dilupakan orang dan tidak dikenang-kenang!’ Lalu dia diseru dari sebelah bawahnya: ‘Janganlah engkau berdukacita (wahai Maryam), sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan di bawahmu sebatang anak sungai. Dan gegarlah ke arahmu batang pohon tamar itu, supaya gugur kepadamu buah tamar yang masak. Maka makanlah dan minumlah serta bertenang hatilah daripada segala yang merunsingkan. Kemudian kalau engkau melihat seseorang manusia, maka katakanlah: Sesungguhnya aku bernazar diam membisu kerana (Allah) Ar-Rahman; (setelah aku menyatakan yang demikian) maka aku tidak akan berkata-kata kepada sesiapa pun daripada kalangan manusia pada hari ini.”

Dalam ayat di atas, Allah s.w.t. menasihati Maryam supaya:
1. jangan berdukacita,
2. gegarkan pohon kurma dan
3. makan buahnya.

Menurut pakar perubatan, perasaan dukacita atau disebut kemurungan ketika hamil boleh membawa kesan yang buruk kepada ibu dan anak dalam kandungannya.

Kaji selidik menyatakan kemurungan ibu menyebabkan berubahnya paksi neuroendocrine (saraf & hormon) dan saluran darah ke rahim, justeru mengundang kepada kelahiran pre-mature, rendah berat lahir bayi dan pre-eclampsia.

Keputusan kelahiran yang negatif banyak dikaitkan dengan simptom kemurungan dalam trimester kedua dan ketiga kehamilan. Bayi yang dilahirkn oleh ibu yang murung mempunyai paras cortisol dan catecholamine yang tinggi sebaik sahaja dilahirkan. Bayi-bayi ini menangis lebih kerap dan susah untuk dipujuk berbanding bayi-bayi daripada ibu yang tiada masalah kemurungan. Bayi daripada wanita yang mempunyai risiko kemurungan yang tinggi juga menunjukkan lebih ketidaktentuan waktu tidur dan lebih masa di atas katil sebelum benar-benar tidur.
Jika kemurungan berterusan sehingga selepas kelahiran, risiko kesan buruk berpanjangan terhadap bayi seperti kurang keakraban ibu dan anak, kelewatan perkembangan kemampuan cognitive, kurang perkembangan emosi dan masalah kelakuan boleh terjadi. Kajian menunjukkan bayi-bayi seperti ini lebih kalut, kurang menyatakan hasrat dan kurang membuat raut wajah yang positif. Jika bayi didedahkan kepada situasi kemurungan ibu dalam 4 bulan pertama, walaupun ibu mendapat rawatan kemudiannya, bayi tadi mengalami kelewatan pertumbuhan dan simptom-simptom tadi juga berkekalan. Apabila mereka membesar, berkemungkinan disebabkan oleh pendedahan awal atau suasana tertekan yang berterusan di rumah, mereka lebih berisiko untuk mengalami masalah gangguan emosi dan kelakuan buruk, cuba membunuh diri dan memerlukan rawatan mental pada kemudian hari.
Itu berkenaan nasihat jangan berdukacita. Mengapa pula dia disuruh agar menggegarkan pohon kurma? Ini bererti Allah s.w.t. mahu Maryam melakukan pergerakan, bukan duduk diam atau berehat memanjang.

Kajian juga menunjukkan bahawa riadah ringan semasa hamil mendatangkan kesan positif bagi ibu dan bayi. Riadah membantu ibu:

1. Berasa lebih selesa, meningkatkan perasaan pengawalan diri dan menambah kadar tenaga. Di samping menyebabkan rembesan endorphins (bahan kimia semulajadi dari otak), riadah juga:

a. melegakan sakit belakang dan membaiki posture badan dengan menguatkan tona otot belakang, punggung dan paha.

b. mengurangkan masalah sembelit dengan melajukan pergerakan usus.

c. mengelak masalah kehakisan sendi tulang (yang selalunya menjadi longgar ketika hamil disebabkan perubahan hormon) dengan mengaktifkan cecair pelincir dalam sendi.

d. membantu tidur nyenyak dengan menghilangkan stres dan perasaan berdebar-debar yang boleh menyebabkan para ibu tidak mendapat kerehatan di malam hari.

2. Lebih anggun. Riadah membantu pengaliran darah ke kulit, memberikan rupa yg sihat dan ceria.

3. Penyediaan diri dan badan untuk kelahiran. Otot yang kuat dan jantung yang bagus sangat membantu ketika proses melahirkan anak. Penguasaan aliran pernafasan dapat membantu ibu menghadapi sakit melahirkan anak. Dan jika waktu kelahiran sangat panjang, tubuh yang berstamina sememangnya banyak membantu.

4. Mengembalikan tubuh seperti sebelum mengandung lebih cepat. Ibu-ibu yang beriadah kurang menambah berat lemak ketika hamil jika riadah diteruskan dengan syarat riadah menjadi kebiasaan sebelum hamil.

Nasihat ketiga adalah makan buah tamar atau kurma. Kurma mempunyai nilai pemakanan yang tinggi. Buah ini membekalkan gula asli di dalam bentuk glukosa dan fruktosa. Gula ini yang lebih baik daripada gula tebu.

Kurma juga mengandungi protein dan pelbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B2 dan C, termasuk zat besi, kapur, fosforus, belerang, kalium, magnesium, kalsium, mangaan dan tembaga. Kurma juga merupakan jenis makanan berserat tinggi.

Ternyata apa yang diperintahkan dan disarankan dalam al-Quran tidak hanya sekadar untuk memujuk hati Maryam yang terpaksa menghadapi tuduhan kaumnya seorang diri, sebaliknya perintah itu menjadi bukti bahawa al-Quran mendahului segala ilmu yang diperoleh oleh manusia zaman moden ini.

Dan ini mengukuhkan lagi keyakinan kita bahawa al-Quran sememangnya kitab suci yang benar daripada Allah s.w.t

JANGAN MENANGIS

Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat

Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba

Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka

Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli terhadapnya
Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya dengan setia
Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sambil berkata , " Aku turut berbahagia untukmu "

Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi
Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..

Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan menyadari
Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah kau buat
Yang seharusnya ada di dalam hidupmu

Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata, " Aku lupa "
Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, " Tunggu sebentar "
Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu ketika kamu berkata, " Tinggalkan aku sendiri "

Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air mata

Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati
daripada air mata yang keluar dari mata kita
Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,
Sementara air mata yang tersembunyi,
Akan menggoreskan luka di dalam hatimu
yang bekasnya tidak akan pernah hilang

Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,
Tetapi ketika cinta itu tulus...
meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,
Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia
sewaktu kamu dapat mencintai seseorang
Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri...

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
Atau karena ia tidak mempedulikan kita
Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu
Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya
Tetapi apabila kamu benar benar mencintai seseorang,
Jangan dengan mudah kita melepaskannya
Berjuanglah demi cintamu... Fight for your dream !
Itulah cinta yang sejati..
Bukannya seperti prinsip " Easy come.. Easy go... "

Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan
Daripada berjalan bersama orang " yang tersedia "
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
Daripada orang yang berada di " sekelilingmu "

Lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
Untuk dibuang dengan hanya " seseorang "
Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat

Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling menyakiti hatimu
Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya
Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari

Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya
Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar
Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana

Selasa, 26 Maret 2013

HAK SUAMI YG WAJIB DI TUNAIKAN ISTERI

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan
salam semoga terlimpah kepada
Rasulillah, Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wasallam, kelurga dan para
sahabatnya.

Hak suami atas istri termasuk salah
satu hak yang paling agung untuk
ditunaikan oleh seorang wanita.
Bahkan haknya suami atas istrinya
lebih besar daripada haknya istri atas
suaminya. Hal berdasarkan firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala,

ﻭﻟﻬﻦ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻠﻴﻬﻦ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻭﻟﻠﺮﺟﺎﻝ
ﻋﻠﻴﻬﻦ ﺩﺭﺟﺔ

"Dan para wanita mempunyai hak yang
seimbang dengan kewajibannya
menurut cara yang makruf. Akan tetapi
para suami mempunyai satu tingkatan
kelebihan daripada istrinya." (QS. Al-
Baqarah: 228)

Al-Jashash berkata: Allah Ta'ala
mengabarkan dalam ayat ini, setiap
pasangan suami istri memiliki hak atas
pasangannya. Dan bahwasanya suami
diistimewakan dangan hak atas istrinya
yang tak dimiliki istrinya atas dirinya."

Di antara hak-hak tersebut:
1) Kewajiban taat kepada suami. Allah
telah jadikan para suami sebagai
pemimpin atas istrinya. Ia wajib
mengatur, mengarahkan dan
mengurusi istrinya sebagaimana
pemimpin yang mengurusi rakyatnya.
Hal ini karena Allah telah istimewakan
kaum lelaki dari fisik, akal, dan beban
nafkah. Allah Ta'ala berfirman,

ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻗﻮﺍﻣﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﺑﻤﺎ ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻠﻪ
ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺑﻌﺾ ﻭﺑﻤﺎ ﺃﻧﻔﻘﻮﺍ ﻣﻦ ﺃﻣﻮﺍﻟﻬﻢ

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin
bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta
mereka." (QS. Al-Nisa': 34)

2) Siap melayani suaminya dalam
urusan ranjang saat ia memintanya. Ini
termasuk hak suami atas istrinya
setelah suami menyerahkan mahar dari
perkawinannya. Maka jika seorang istri
menolak untuk melayani suaminya
maka ia telah melakukan dosa besar,
kecuali ia memiliki udzur syar'i seperti
haid, puasa wajib, sakit dan
semisalnya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda,

ﺇﺫﺍ ﺩﻋﺎ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻣﺮﺃﺗﻪ ﺇﻟﻰ ﻓﺮﺍﺷﻪ ﻓﺄﺑﺖ ﻓﺒﺎﺕ
ﻏﻀﺒﺎﻥ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻟﻌﻨﺘﻬﺎ ﺍﻟﻤﻠﺎﺋﻜﺔ ﺣﺘﻰ ﺗﺼﺒﺢ

"Apabila seorang suami mengajak
istrinya ke ranjangnya (untuk berjima'), lalu ia menolak sehingga suaminya di
malam itu murka kepadanya, maka
para malaikat melaknatnya hingga
pagi." (Muttafaq 'Alaih)

Ibnu Majah meriwayatkan hadits yang
dari Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata:
Saat Mu'adz tiba dari Syam, ia
bersujud kepada Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam. Beliau berkata: "Apa
ini wahai Mu'adz?"

Mu'adz menjawab, "Aku telah datang
ke Syam, aku temui mereka bersujud
kepada para pemimpin dan penguasa
mereka. Lalu aku berniat dalam hatiku
melakukan itu kepada Anda."
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda: "Jangan lakukan
itu, kalau saja aku (boleh) memerintahkan seseorang bersujud
kepada selain Allah, pastilah aku
perintahkan wanita bersujud kepada
suaminya. Demi Dzat yang jiwa
Muhammad di tangan-Nya, tidaklah
seorang istri disebut telah menunaikan
hak Rabb-nya sehingga ia menunaikan
hak suaminya. Kalau saja suami
memintanya untuk melayaninya
sementara ia berada di atas pelana
unta, maka hal itu tidak boleh
menghalanginya." (Dishahihkan oleh
Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah)

Maknanya: hadits tersebut
memerintahkan kepada para istri untuk
mentaati dan siap melayani suaminya.
Tidak boleh ia menolak ajakan suami
walau ia sudah siap melakukan
perjalanan, yakni sudah berada di atas
pelana untanya, maka hal ini lebih
ditekankan saat ia berada dalam
keadaan selain itu.

3) Tidak mengizinkan masuk ke
rumahnya orang yang tidak disuka
suaminya. Di antara hak suami yang
harus ditunaikan istrinya, janganlah ia
membawa masuk ke dalam rumahnya
orang yang dibenci suaminya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda,

ﻟﺎ ﻳﺤﻞ ﻟﻠﻤﺮﺃﺓ ﺃﻥ ﺗﺼﻮﻡ ﻭﺯﻭﺟﻬﺎ ﺷﺎﻫﺪ ﺇﻟﺎ ﺑﺈﺫﻧﻪ
ﻭﻟﺎ ﺗﺄﺫﻥ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻪ ﺇﻟﺎ ﺑﺈﺫﻧﻪ ﻭﻣﺎ ﺃﻧﻔﻘﺖ ﻣﻦ ﻧﻔﻘﺔ
ﻋﻦ ﻏﻴﺮ ﺃﻣﺮﻩ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺆﺩﻯ ﺇﻟﻴﻪ ﺷﻄﺮﻩ

"Tidak boleh (haram) bagi wanita untuk
berpuasa sementara suaminya ada di
sisinya kecuali dengan izinnya. Istri
juga tidak boleh memasukkan orang ke
dalam rumahnya kecuali dengan izin
suaminya. Dan harta yang ia
nafkahkan bukan dengan perintahnya,
maka setengah pahalanya diberikan
untuk suaminya." (HR. Al-Bukhari)

4) Tidak keluar rumah kecuali dengan
izin suami.
Syafi'iyah dan Hanabilah berkata, "Ia
(istri) tidak boleh keluar untuk
menjenguk ayahnya yang sakit kecuali
dengan izin suaminya. Ia punya hak
untuk melarang istrinya dari hal itu;
karena ketaatan kepada suami adalah
wajib, maka tidak boleh meninggalkan
perkara wajib dengan sesuatu yang
tidak wajib."
. . . Ia (istri) tidak boleh keluar
untuk menjenguk ayahnya yang
sakit kecuali dengan izin
suaminya. Ia punya hak untuk
melarang istrinya dari hal itu . . .

5) Suami memiliki hak mendisiplinkan
istrinya saat ia tidak patuh kepada
perintahnya dengan cara yang baik,
bukan dengan maksiat. Sebabnya,
Allah Ta'ala telah memerintahkan
mendisiplinkan wanita dengan hajr
(menjauhkan dari tempat tidurnya)
dan memukul saat tidak mau taat.

Hanafiyah menyebutkan 4 tempat
dibolehkannya suami memukul istrinya
dalam rangka mendisiplinkannya, di
antaranya: Pertama, tidak mau berhias
apabila ia menghendaki istrinya
berhias. Kedua, tidak mau menyambut
ajakan suami ketika mengajaknya ke
ranjangnya padahal dalam keadaan
suci. Ketiga, meninggalkan shalat.
Keempat, keluar rumah tanpa
seizinnya.

Beberapa dalil yang mendasari
bolehnya mendisiplinkan wanita:
Firman Allah Ta'ala,

ﻭﺍﻟﻠﺎﺗﻲ ﺗﺨﺎﻓﻮﻥ ﻧﺸﻮﺯﻫﻦ ﻓﻌﻈﻮﻫﻦ ﻭﺍﻫﺠﺮﻭﻫﻦ
ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻀﺎﺟﻊ ﻭﺍﺿﺮﺑﻮﻫﻦ

"Wanita-wanita yang kamu khawatirkan
nusyuznya, maka nasihatilah mereka
dan pisahkanlah mereka di tempat
tidur mereka, dan pukullah
mereka." (QS. Al-Nisa': 34)
Firman Allah Ta'ala,

ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﻗﻮﺍ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﻭﺃﻫﻠﻴﻜﻢ ﻧﺎﺭﺍ
ﻭﻗﻮﺩﻫﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺍﻟﺤﺠﺎﺭﺓ

"Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu." (QS. Al-
Tahrim: 6)

Imam Qatadah berkata, "Engkau
perintah mereka untuk taat kepada
Allah, engkau larang mereka dari
bermaksiat kepada Allah, engkau
pimpin dan perintah mereka dengan
perintah Allah, dan engkau bantu
mereka menjalankannya. Jika engkau
lihat kemaksiatan kepada Allah maka
engkau cegah dan larang mereka
darinya."

Serupa dengan itu, Al-Dhahak dan
Muqatil berkata, "Kewajiban seorang
muslim agar mengajarkan kepada
keluarganya dari kerabatnya, budak
wanita, dan budak laki-lakinya apa saja
yang telah Allah fardhukan kepada
mereka dan apa yang telah Dia larang
dari mereka." (Lihat: Tafsir Ibni Katsir:
4/392)

6) Istri berkhidmat kepada suaminya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
menerangkan, bahwa seorang istri
wajib membantu suaminya dengan
cara yang ma'ruf. Ini sesuai dengan
tuntutan situasi dan kondisi.
Khidmatnya wanita kampung berbeda
dengan wanita kota, khidmatnya
wanita yang kuat berbeda dengan
khidmatnya wanita yang lemah." (Al-
Fatawa al-Kubra: 4/561)
. . . Kewajiban seorang muslim
agar mengajarkan kepada
keluarganya dari kerabatnya,
budak wanita, dan budak laki-
lakinya apa saja yang telah Allah
fardhukan kepada mereka dan
apa yang telah Dia larang dari
mereka. . .

Penutup
Sesungguhnya pemenuhan hak suami
oleh istri merupakan ladang kebaikan
yang besar, Siapa wanita yang bisa
menanaminya dengan sebanyak-
banyak tanaman, maka ia akan
memanen sebanyak-banyak buah
manisnya. Bukankah Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah
bersabda, "Apabila wanita menunaikan
shalat lima waktu, puasa sebulan
(Ramadhan), menjaga kemaluannya,
dan mentaati suaminya; maka
disampaikan kepadanya: masuklah
surga dari pintu mana saja yang kamu
mau." (Dishahihkan Al-Albani dalam
Shahih al-Jami', no. 660)

Diriwayatkan dari al-Husain bin
Mihshan, bahwa bibinya pernah datang
kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam karena satu keperluan. Saat
sudah selesai, Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bertanya kepadanya,
"apakah kamu punya suami?"
Ia menjawab, "Ya."
Beliau bertanya lagi, "Bagaimana
sikapmu terhadapnya?"
Ia menjawab, "Aku tidak kurangi hak-
nya kecuali apa yang aku tidak
mampu."
Beliau bersabda, "Perhatikan sikapmu
terhadapnya, karena ia surga dan
nerakamu." (HR. Ahmad dan Al-Hakim,
dishahihkan Al-Albani dalam Shahih
al;Targhib wa al-Tarhib, no. 1933)
Maksudnya, suamimu itu adalah sebab
kamu bisa masuk surga jika kamu
tunaikan hak-nya. dan suamimu itu
menjadi sebab kamu masuk neraka
jika kamu lalaikan hal itu. Wallahu
Ta'ala A'lam.

Sabtu, 23 Maret 2013

NASIHAT PARA TOKOH ISLAM DI DUNIA

Berikut ini adalah kumpulan kata-kata
bijak / nasehat dari para tokoh islam di
dunia yang semoga saja dapat
menyejukkan qolbu kita serta dapat
memotivasi kita untuk beribadah lebih
baik lagi kedepannya. Semoga kita
mendapatkan banyak hikmah dari ini
semua dan dapat kita aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari dimana
alam akan menjadi saksinya.

(Imam Syafi’i)
Alangkah baiknya jika engkau tetap
manis
Meski hidup itu sendiri adalah pahit.
Dan alangkah baiknya jika engkau rela
Walaupun manusia penuh dengan
kemurkaan.
Alangkah baiknya di antara aku dan
engkau
tetap terjalin hubungan yang mesra
Walaupun di antara aku dengan
seluruh alam telah hancur.
Jika benar-benar dari pihak engkau
ada yang jujur,
maka segala urusan mudahlah
dihadapi.
Sebab tiap-tiap yang ada di antara
tanah itu
adalah semata-mata tanah belaka.


(Al Hikam)
Siapa yang tidak mensyukuri nikmat
Tuhan
maka berarti berusaha untuk
menghilangkan nikmat itu,
dan siapa yang bersyukur atas nikmat
itu
berarti telah mengikat nikmat itu
dengan ikatan yang kuat kukuh.


(Al Lewa Al Islamy)
Ajaib masalah Islam ini
Sesungguhnya seluruhnya adalah
kebajikan,
kebaikan, persaudaraan, saling
menasihati dengan kebenaran,
saling menasihati dengan sabar
Bukankah risalahnya adalah rahmat
bagi seluruh alam ?


(Abdul Qadir Jailani)
“Janganlah kamu melihat kepada
kecilnya kesalahan, tetapi lihatlah
kepada maha besarNya Dzat yang
kamu tentang.”
(Bilal bin Sa’ad)
Apabila melaksanakan perintah Allah
SWT,
maka tanggalkanlah pandangan
manusia yang tertuju kepadamu,
dan tanggalkanlah kepentingan
pribadimu,
semua hendaknya engkau tujukan
semata-mata kepada Allah saja.


(Said bin Suwaid)
Islam memiliki dinding dan pintu yang
kuat.
Dinding Islam itu ialah kebenaran dan
pintunya ialah keadilan.
islam akan tetap jaya, selama
penguasa-penguasa bersikap keras
dan tegas,
tetapi itu dilakukan tidak berarti mesti
dengan pedang dan cemeti,
melainkan dengan hak dan keadilan.


(Al-Ahnaf bin Qais)
Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan
kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali
dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat
kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah
kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan
kecuali kesehatan dan keamanan.


(Al Lewa Al Islami)
Demi engkau,
Apakah arti manusia
selain arti agamanya
karena itu, janganlah tinggalkan taqwa
karena bergantung kepada turunan !
Buktinya, Islam telah mengangkat
(Sang Budak) Salman Al-Farisi
Dan menjauhkan kebangsawanan Abu
Lahab Karena Syirik.


(Ahli Tasawuf)
Lima macam obat hati yaitu:
1. Membaca Al-qur’an dan memahami
artinya.
2. Mengosongkan perut jangan terlalu
kenyang
3. Bangun malam untuk Shalat
4. Berendah diri kehadirat Allah tatkala
dini hari
5. Sering duduk bersama orang-orang
salah yang baik.


(Hasan Al Bana)
“Putaran waktu akan memperlihatkan
kepada kita
peristiwa2 yang mengejutkan dan
memberikan peluang
kepada kita untuk berbuat.
Dunia akan melihat bahwa dakwah
kita adalah hidayah,
kemenangan dan kedamaian yang
dapat menyembuhkan ummat
dari rasa sakit yang tengah
dideritanya.
Setelah itu tibalah giliran kita untuk
memimpin dunia,
karena bumi tetap akan berputar
dan kejayaan itu akan kembali kepada
kita.
hanya Allah-lah harapan kita satu-
satunya.”

Kamis, 21 Maret 2013

10 PERINGATAN UNTUK KAUM WANITA

Abu Zar ra meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: “Seorang wanita yang berkata kepada suaminya, “Semoga engkau mendapat kutukan Allah” Maka dia dikutuk oleh Allah dari atas langit yang ke-7 dan mengutuk pula segala sesuatu yang diciptakan Allah kecuali 2 jenis makhluk yaitu manusia dan jin.”

Abdul Rahman bin Auf meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: “Seorang yang membuat susah kepada suaminya dalam hal belanja atau membebani sesuatu yang suaminya tidak mampu maka Allah tidak akan menerima amalannya yang wajib & sunnatnya.”

Abdullah bin Umar ra meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: “Kalau seandainya apa yang ada dibumi ini merupakan emas dan perak serta dibawa oleh seorang wanita ke rumah suaminya. Kemudian pada suatu hari terlontar kata-kata angkuh darinya, “Engkau ini siapa? Semua harta ini milikku dan engkau tidak punya harta apa pun” Maka terhapuslah semua amal kebaikannya walaupun banyak.”

Ali ra meriwayatkan sebagai berikut: “Saya bersama Fatimah berkunjung ke rumah Rasulullah dan kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau, “Mengapa engkau menangis wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Pada malam aku di Isra’kan ke langit, aku melihat orang sedang mengalami berbagai penyiksaa. Bila teringat akan mereka aku menangis. Saya bertanya lagi, “Wahai Rasulullah apakah yang engkau lihat?”

Beliau bersabda:

1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.

2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya diikat dari punggungnya sedangkan aspal yang mendidih dari neraka dituangkan ke kerongkongannya.

3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya sedangkan air getah kayu zakum dituangkan ke kerongkongannya.

4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya ke arah ubun-ubun kepalanya serta dibelit ular & kalajengking.

5. Wanita yang memakan badannya sendiri serta dibawahnya tampak api yang menyala-nyala dengan hebatnya.

6. Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.

7. Wanita yang bermuka hitam dan memakan ususnya sendiri.

8. Wanita yang tuli, buta dan bisu dalam peti neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya (hidung, telinga, mulut) & badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.

9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan keledai yang mendapat berjuta jenis siksaan.

Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, “Wahai ayahku, cahaya mata kesayanganku, ceritakanlah kepadaku apakah amal perbuatan wanita-wanita itu.”

Rasulullah saw bersabda, “Wahai Fatimah, adapun mereka :

1. Wanita yang digantung dengan rambutnya karena dia tidak menjaga rambutnya (dijilbab) dikalangan lelaki.

2. Wanita yang digantung dengan lidahnya karena dia menyakiti hati suaminya dengan kata-kata. Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: “Tidak ada seorang wanita yang menyakiti hati suaminya melalui kata-katanya kecuali Allah akan membuatkan mulutnya kelak dihari kiamat, selebar 70 zira’ kemudian akan mengikatnya di belakang lehernya.

3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya karena dia menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.

4. Wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu karena dia keluar rumah tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan nifas.

5. Wanita yang memakan badannya sendiri karena suka bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suka membicarakan aib orang.

6. Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka karena dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang yang banyak dengan maksud supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang jatuh cinta padanya karena melihat perhiasannya.

7. Wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kalajengking karena dia mampu mengerjakan sholat dan puasa. Tetapi dia tidak mau berwudhu dan tidak shalat serta tidak mau mandi wajib.

8. Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keledai karena dia suka mengadu-domba serta berdusta.

9. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing karena dia ahli fitnah serta suka marah- marah pada suaminya.

Sahabat,” dunia adalah perhiasan dan perhiasan dunia yang baik adalah wanita sholehah” (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Nasa’i)

10 Wasiat tersebut adalah:

1. Kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan ank-anaknya, niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.

3. Tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Andaikan suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoan suami terhadap istri dan ketahuilah kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit karena akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. bila dia meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman surga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanaan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dna umrah.

8. Tiadalah wanita yang tersenyum dihadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rsa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatngkan dari sungai-sungai syurga. Allah mempermudah sakaratul maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman syurga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.

Ambil yang baik dan buang buruk sista. Semoga cerita pertama dapat menjadi renungan bagi kita. Adakah kita di antara wanita-wanita itu?? Jika kita takut termasuk dari golongan wanita itu Mohon ampunlah pada Allah dan berinteropeksi dirilah. semoga kita terhindar dari azab dan murka Allah. Dan semoga cerita kedua dapat menjadi motivasi bagi kita sista.

Wallahu’alam bi showwab.

KEUTAMAAN SHOLAWAT NAARIYAH

Salah satu sholawat yangg mustajab yakni Sholawat Tafrijiyah Qurthubiyah/Sholawat Nariyah

Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”

“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”

Sholawat Nariyah adalah sebuah sholawat yang disusun oleh Syekh Nariyah. Syekh yang satu ini hidup pada jaman Nabi Muhammad sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang ketauhidan. Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal saleh dan akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yang menyertakan nabi biasa disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah satu penyusun sholawat nabi yang disebut sholawat nariyah.

Suatu malam syekh nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444 kali. Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka dalam suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dan minta dimasukan surga pertama kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan. Ada seseorang sahabat yang cemburu dan lantas minta didoakan yang sama seperti syekh nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena syekh nariyah sudah minta terlebih dahulu.

Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru syekh nariyah yang bisa? Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yang setiap malam diamalkan oleh syekh nariyah yaitu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan nabinya. Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah sudah menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si pengamalnya dengan keberkahan yang sangat kuat.

Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa melancarkan doa umat yang bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/sholawat yang tidak banyak orang tahu sehingga banyak yang bertanya kenapa nabi malah didoakan umatnya? untuk itulah jika kita berdoa kepada Allah jangan lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi SAW karena doa kita akan lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui bersholawat.

Inilah riwayat singkat sholawat nariyah. Hingga kini banyak orang yang mengamalkan sholawat ini, tak lain karena meniru yang dilakukan syekh nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca 4444 kali karena syekh nariyah memperoleh karomah setelah membaca 4444 kali. Jadi jumlah amalan itu tak lebih dari itba’ (mengikuti) ajaran syekh.
Agar bermanfaat, membacanya harus disertai keyakinan yang kuat, sebab Allah itu berada dalam prasangka hambanya. Inilah pentingnya punya pemikiran yang positif agar doa kita pun terkabul. Meski kita berdoa tapi tidak yakin (pikiran negatif) maka bisa dipastikan doanya tertolak.

Inilah bacaan sholawat nariyah yang terkenal itu :

“أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ”
Artinya :
“Ya Allah Tuhan Kami, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan/ikatan, dilepaskan/ lenyap dari segala kesusahan, ditunaikan/ dikabulkan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, dicurahkan hujan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia/yang pemurah. Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna itu, semoga Engkau limpahkan juga kepada para keluarga dan sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan/ ilmu Engkau, Ya Alloh Tuhan semesta alam”

Dalam kitab terjemahan Afdhal al Salawat ‘ala Sayyid as Sadat karangan Yusuf bin Ismail an Nabhani (diterjemahkan oleh Muzammal Noer dengan judul Bershalawat untuk mendapat keberkahan hidup, dengan penerbit Mitra Pustaka, Cetakan I Desember 2003 hal 302),

Imam Ad Dinawari berkata : Siapa saja membaca shalawat setiap selesai sholat sebanyak 11 kali dan ia menjadikannya sebagai bacaan rutin maka rizkinya tidak akan pernah putus dan ia mendapatkan derajat yang tinggi.
Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal­amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah.

Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al­Qadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma' az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.
Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).

Rasulullah SAW juga pernah bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya


Keutamaan Membaca Sholawat

Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kepadanya. (QS Al-Ahzab 33: 56)

Shalawat dari Allah berarti rahmat. Bila shalawat itu dari Malaikat atau manusia maka yang dimaksud adalah doa.

Sementara salam adalah keselamatan dari marabahaya dan kekurangan.
Tidak ada keraguan bahwa membaca shalawat dan salam adalah bagian dari pernghormatan (tahiyyah), maka ketika kita diperintah oleh Allah untuk membaca shalawat -yang artinya mendoakan Nabi Muhammad- maka wajib atas Nabi Muhammad melakukan hal yang sama yaitu mendoakan kepada orang yang membaca shalawat kepadanya. Karena hal ini merupakan ketetapan dari ayat:
Maka lakukanlah penghormatan dengan penghormatan yang lebih baik atau kembalikanlah penghormatan itu. (QS. An Nisa’: 86)

Doa dari Nabi inilah yang dinamakan dengan syafaat. Semua ulama telah sepakat bahwa doa nabi itu tidak akan ditolak oleh Allah. Maka tentunya Allah akan menerima Syafaat beliau kepada setiap orang yang membaca shalawat kepadanya.

Banyak sekali hadits yang menjelaskan keutamaan membaca shalawat kepada Nabi. Diantaranya:
Barangsiapa berdoa (menulis) shalawat kepadaku dalam sebuah buku maka para malaikat selalu memohonkan ampun kepada Allah pada orang itu selama namaku masih tertulis dalam buku itu.

Barangsiapa yang ingin merasa bahagia ketika berjumpa dengan Allah dan Allah ridlo kepadanya, maka hendaknya ia banyak membaca shalawat kepadaku (Nabi).

Barangsipa membaca shalawat kepadaku di waktu hidupnya maka Allah memerintahkan semua makhluk-Nya memohonkan maaf kepadanya setelah wafatnya.
Mereka yang berkumpul (di suatu majlis) lalu berpisah dengan tanpa dzikir kepada Allah dan membaca shalawat kepada nabi, maka mereka seperti membawa sesuatu yang lebih buruk dari bangkai.
Para ulama sepakat (ittifaq) diperbolehkannya menambahkan lafadz 'sayyidina' yang artinya tuan kita, sebelum lafadz Muhammad. Namun mengenai yang lebih afdhol antara menambahkan lafadz sayyidina dan tidak menambahkannya para ulama berbeda pendapat.

Syeikh Ibrahim Al-Bajuri dan Syeik Ibnu Abdis Salam lebih memilih bahwa menambahkan lafadz sayyidina itu hukumnya lebih utama, dan beliau menyebutkan bagian ini melakukan adab atau etika kepada Nabi. Beliau berpijak bahwa melakukan adab itu hukumnya lebih utama dari pada melakukan perintah (muruatul adab afdholu minal imtitsal) dan ada dua hadits yang menguatkan ini.
Yaitu hadits yang menceritakan sahabat Abu Bakar ketika diperintah oleh Rasulullah mengganti tempatnya menjadi imam shalat subuh, dan ia tidak mematuhinya. Abu bakar berkata:
Tidak sepantasnya bagi Abu Quhafah (nama lain dari Abu Bakar) untuk maju di depan Rasulullah.

Yang kedua, yaitu hadits yang menceritakan bahwa sahabat Ali tidak mau menghapus nama Rasulullah dari lembara Perjanjian Hudaibiyah. Setelah hal itu diperintahkan Nabi, Ali berkata
Saya tidak akan menghapus namamu selamanya.
Kedua hadits ini disebutkan dalam kitab Shahih Bukhori dan Muslim.Taqrir (penetapan) yang dilakukan oleh Nabi pada ketidakpatuhan sahabat Abu Bakar dan ali yang dilakukan karena melakukan adab dan tatakrama ini menunjukkan atas keunggulan hal itu.
Rasulullah SAW bersabda:
Hadits Ibnu Mundah dari Jabir, ia mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia. Sampai kata-kata … dan hadits Rasulullah yang mengatakan: Perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah.

Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan kepadaku; jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. (Hadits riwayat Al-hafizh Ismail Al-Qadhi, dalam bab shalawat ‘ala an-Nabi).
Imam Haitami dalam kitab Majma’ az-Zawaid meyakini bahwa hadits di atas adalah shahih. Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya (istighfar) di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa Rasul untuk umatnya pasti bermanfaat.

Ada lagi hadits lain. Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu. (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih)

Wallohu'alam

Rabu, 20 Maret 2013

Al Habib Ali Bin Muhammad Bin Husein Al Habsy ( Shohibul Maulid Simtudduror )

Al-Imam Al-Allamah Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husin Al-Habsyi dilahirkan pada hari Juma’at 24 Syawal 1259 H di Qasam, sebuah kota di negeri Hadhramaut.

Beliau dibesarkan di bawah asuhan dan pengawasan kedua orang tuanya; ayahandanya, Al-Imam Al-Arif Billah Muhammad bin Husin bin Abdullah Al-Habsyi dan ibundanya; As-Syarifah Alawiyyah binti Husain bin Ahmad Al-Hadi Al-Jufri, yang pada masa itu terkenal sebagai seorang wanita yang salihah yang amat bijaksana.

Pada usia yang amat muda, Habib Ali Al-Habsyi telah mempelajari dan mengkhatamkan Al-Quran dan berhasil menguasai ilmu-ilmu zahir dan batin sebelum mencapai usia yang biasanya diperlukan untuk itu. Oleh karenanya, sejak itu, beliau diizinkan oleh para guru dan pendidiknya untuk memberikan ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian di hadapan khalayak ramai, sehingga dengan cepat sekali, dia menjadi pusat perhatian dan kekaguman serta memperoleh tempat terhormat di hati setiap orang. Kepadanya diserahkan tampuk kepimpinan tiap majlis ilmu, lembaga pendidikan serta pertemuan-pertemuan besar yang diadakan pada masa itu.

Selanjutnya, beliau melaksanakan tugas-tugas suci yang dipercayakan padanya dengan sebaik-baiknya. Menghidupkan ilmu pengetahuan agama yang sebelumnya banyak dilupakan. Mengumpulkan, mengarahkan dan mendidik para siswa agar menuntut ilmu, di samping membangkitkan semangat mereka dalam mengejar cita-cita yang tinggi dan mulia.

Untuk menampung mereka, dibangunnya Masjid “Riyadh” di kota Seiwun (Hadhramaut), pondok-pondok dan asrama-asrama yang diperlengkapi dengan berbagai sarana untuk memenuhi keperluan mereka, termasuk soal makan-minum, sehingga mereka dapat belajar dengan tenang dan tenteram, bebas dari segala pikiran yang mengganggu, khususnya yang bersangkutan dengan keperluan hidup sehari-hari.

Bimbingan dan asuhan beliau seperti ini telah memberinya hasil kepuasan yang tak terhingga dengan menyaksikan banyak sekali di antara murid-muridnya yang berhasil mencapai apa yang dicitakannya, kemudian meneruskan serta menyiarkan ilmu yang telah mereka peroleh, bukan sahaja di daerah Hadhramaut, tetapi tersebar luas di beberapa negeri lainnya – di Afrika dan Asia, termasuk di Indonesia.

Di tempat-tempat itu, mereka mendirikan pusat-pusat dakwah dan penyiaran agama, mereka sendiri menjadi perintis dan pejuang yang gigih, sehingga mendapat tempat terhormat dan disegani di kalangan masyarakat setempat. Pertemuan-pertemuan keagamaan diadakan pada berbagai kesempatan. Lembaga-lembaga pendidikan dan majlis-majlis ilmu didirikan di banyak tempat, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan dalam ruang lingkup yang luas sekali.

Beliau meninggal dunia di kota Seiwun, Hadhramaut, pada hari Ahad 20 Rabi’ul Akhir 1333 H dan meninggalkan beberapa orang putera yang telah memperoleh pendidikan sebaik-baiknya dari beliau sendiri, yang meneruskan cita-cita beliau dalam berdakwah dan menyiarkan agama.

Di antara putera-putera beliau yang dikenal di Indonesia ialah puteranya yang bongsu; Al-Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, pendiri Masjid “Riyadh” di kota Solo (Surakarta). Dia dikenal sebagai peribadi yang amat luhur budi pekertinya, lemah-lembut, sopan-santun, serta ramah-tamah terhadap siapa pun terutama kaum yang lemah, fakir miskin, yatim piatu dan sebagainya. Rumah kediamannya selalu terbuka bagi para tamu dari berbagai golongan dan tidak pernah sepi dari pengajian dan pertemuan-pertemuan keagamaan. Beliau meninggal dunia di kota Palembang pada tanggal 20 Rabi’ul Awal 1373 H dan dimakamkan di kota Surakarta.

Banyak sekali ucapan Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi yang telah dicatat dan dibukukan, di samping tulisan-tulisannya yang berupa pesan-pesan ataupun surat-menyurat dengan para ulama di masa hidupnya, juga dengan keluarga dan sanak kerabat, kawan-kawan serta murid-murid beliau, yang semuanya itu merupakan perbendaharaan ilmu dan hikmah yang tiada habisnya.

Dan di antara karangan beliau yang sangat terkenal dan dibaca pada berbagai kesempatan di mana-mana, termasuk di kota-kota di Indonesia, ialah risalah kecil ini yang berisi kisah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dan diberinya judul “Simtud Duror Fi Akhbar Maulid Khairil Basyar wa Ma Lahu min Akhlaq wa Aushaf wa Siyar (Untaian Mutiara Kisah Kelahiran Manusia Utama; Akhlak, Sifat dan Riwayat Hidupnya).

Dipetik dari: Untaian Mutiara – Terjemahan Simtud Duror oleh Hb Anis bin Alwi bin Ali Al-Habsyi.

Al Habib Ali Bin Muhammad Bin Husein Al Habsy ( Shohibul Maulid Simtudduror )

Al-Imam Al-Allamah Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husin Al-Habsyi dilahirkan pada hari Juma’at 24 Syawal 1259 H di Qasam, sebuah kota di negeri Hadhramaut.

Beliau dibesarkan di bawah asuhan dan pengawasan kedua orang tuanya; ayahandanya, Al-Imam Al-Arif Billah Muhammad bin Husin bin Abdullah Al-Habsyi dan ibundanya; As-Syarifah Alawiyyah binti Husain bin Ahmad Al-Hadi Al-Jufri, yang pada masa itu terkenal sebagai seorang wanita yang salihah yang amat bijaksana.

Pada usia yang amat muda, Habib Ali Al-Habsyi telah mempelajari dan mengkhatamkan Al-Quran dan berhasil menguasai ilmu-ilmu zahir dan batin sebelum mencapai usia yang biasanya diperlukan untuk itu. Oleh karenanya, sejak itu, beliau diizinkan oleh para guru dan pendidiknya untuk memberikan ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian di hadapan khalayak ramai, sehingga dengan cepat sekali, dia menjadi pusat perhatian dan kekaguman serta memperoleh tempat terhormat di hati setiap orang. Kepadanya diserahkan tampuk kepimpinan tiap majlis ilmu, lembaga pendidikan serta pertemuan-pertemuan besar yang diadakan pada masa itu.

Selanjutnya, beliau melaksanakan tugas-tugas suci yang dipercayakan padanya dengan sebaik-baiknya. Menghidupkan ilmu pengetahuan agama yang sebelumnya banyak dilupakan. Mengumpulkan, mengarahkan dan mendidik para siswa agar menuntut ilmu, di samping membangkitkan semangat mereka dalam mengejar cita-cita yang tinggi dan mulia.

Untuk menampung mereka, dibangunnya Masjid “Riyadh” di kota Seiwun (Hadhramaut), pondok-pondok dan asrama-asrama yang diperlengkapi dengan berbagai sarana untuk memenuhi keperluan mereka, termasuk soal makan-minum, sehingga mereka dapat belajar dengan tenang dan tenteram, bebas dari segala pikiran yang mengganggu, khususnya yang bersangkutan dengan keperluan hidup sehari-hari.

Bimbingan dan asuhan beliau seperti ini telah memberinya hasil kepuasan yang tak terhingga dengan menyaksikan banyak sekali di antara murid-muridnya yang berhasil mencapai apa yang dicitakannya, kemudian meneruskan serta menyiarkan ilmu yang telah mereka peroleh, bukan sahaja di daerah Hadhramaut, tetapi tersebar luas di beberapa negeri lainnya – di Afrika dan Asia, termasuk di Indonesia.

Di tempat-tempat itu, mereka mendirikan pusat-pusat dakwah dan penyiaran agama, mereka sendiri menjadi perintis dan pejuang yang gigih, sehingga mendapat tempat terhormat dan disegani di kalangan masyarakat setempat. Pertemuan-pertemuan keagamaan diadakan pada berbagai kesempatan. Lembaga-lembaga pendidikan dan majlis-majlis ilmu didirikan di banyak tempat, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan dalam ruang lingkup yang luas sekali.

Beliau meninggal dunia di kota Seiwun, Hadhramaut, pada hari Ahad 20 Rabi’ul Akhir 1333 H dan meninggalkan beberapa orang putera yang telah memperoleh pendidikan sebaik-baiknya dari beliau sendiri, yang meneruskan cita-cita beliau dalam berdakwah dan menyiarkan agama.

Di antara putera-putera beliau yang dikenal di Indonesia ialah puteranya yang bongsu; Al-Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, pendiri Masjid “Riyadh” di kota Solo (Surakarta). Dia dikenal sebagai peribadi yang amat luhur budi pekertinya, lemah-lembut, sopan-santun, serta ramah-tamah terhadap siapa pun terutama kaum yang lemah, fakir miskin, yatim piatu dan sebagainya. Rumah kediamannya selalu terbuka bagi para tamu dari berbagai golongan dan tidak pernah sepi dari pengajian dan pertemuan-pertemuan keagamaan. Beliau meninggal dunia di kota Palembang pada tanggal 20 Rabi’ul Awal 1373 H dan dimakamkan di kota Surakarta.

Banyak sekali ucapan Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi yang telah dicatat dan dibukukan, di samping tulisan-tulisannya yang berupa pesan-pesan ataupun surat-menyurat dengan para ulama di masa hidupnya, juga dengan keluarga dan sanak kerabat, kawan-kawan serta murid-murid beliau, yang semuanya itu merupakan perbendaharaan ilmu dan hikmah yang tiada habisnya.

Dan di antara karangan beliau yang sangat terkenal dan dibaca pada berbagai kesempatan di mana-mana, termasuk di kota-kota di Indonesia, ialah risalah kecil ini yang berisi kisah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dan diberinya judul “Simtud Duror Fi Akhbar Maulid Khairil Basyar wa Ma Lahu min Akhlaq wa Aushaf wa Siyar (Untaian Mutiara Kisah Kelahiran Manusia Utama; Akhlak, Sifat dan Riwayat Hidupnya).

Dipetik dari: Untaian Mutiara – Terjemahan Simtud Duror oleh Hb Anis bin Alwi bin Ali Al-Habsyi.